Selasa, 27 Mei 2014

hedon~~


Teknologi + Kebebasan – Edukasi = Kehancuran

Pemandangan yang udah biasa banget untuk kita-kita. Anak kecil yang biasanya lagi maen rumah-rumahan, petak umpet, bola, uberhem, cipdor, ya pokoknya permainan gua jaman sd lah, sekarang malah sibuk pegang gadget. Sama sih tujuannya, iya maen game.Tapi para orang tua tau ga sih kalo setiap teknologi memberikan efek positif dan juga negatif ? Maraknya penggunaan ponsel telah menurunkan interaksi individu secara langsung. Hal ini akan cenderung membuat pola hidup manusia menjadi indivualistis.Gaya hidup seperti ini akan melahirkan kelompok-kelompok orang yang menganut hedonisme.


Hedonismee sebagai fenomena dan gaya hidup sudah tercermin dari prilaku mereka sehari-hari. Mayoritas pelajar berlomba dan bermimpi untuk bisa hidup mewah. Berfoya-foya dan nongkrong di kafe, mall dan plaza, gonta ganti gadget, memamerkan harta. Mengaku sebagai orang timur yang beragama, namun mereka tidak risih bermesraan di depan publik . Inilah gaya hidup mereka. Hal lain yang membuat hati kita gundah- menyimak berita pada televisi dan Koran-koran bahwa sudah cukup banyak pemuda-pemudi kita yang menganut paham hidup free sex dan tidak peduli lagi pada orang-orang sekitar. Hamil di luar nikah bukan jadi ‘aib lagi, malah sudah dianggap model karena para-para model mereka juga banyak yang begitu seperti digossipkan oleh media elektronik (TV) dan media cetak (majalah, Koran dan tabloid).

Gaya hidup hedonismee tentu ada penyebabnya. Ada banyak faktor ekstrinsik (faktor yang datang dari luar) yang memicu emosi mereka menjadi hamba hedonisme. Orang tua dan kaum kerabat adalah penyebab utama generasi mereka menjadi hedonisme.
Kecendrungan orang tua yang pro dengan gaya hidup hedonism, memandang anak bukan sebagai titipan Ilahi. Tapi memandang anak sebagai objek untuk diotak atik.Terkadang rasa sayang yang berlebihan kepada anak juga menjadi alasan orang tua untuk memenuhi semua keinginan anak yang sedang menjunjung hedonisme.



 Inilah yang dikatakan hamba hedonisme saat diperingatkan. They think that we only life once so just do what makes you happy! Everything that make you happy.

Hedonisme memang merupakan salah satu dari 10 nilai yang dianut oleh manusia berdasarkan penelitian Schwartz (1992, 1994) di 44 negara. Menurutnya Hedonisme adalah nilai yang bersumber dari kebutuhan organismik dan kenikmatan yang diasosiasikan dengan pemuasan kebutuhan tersebut. Tipe nilai ini mengutamakan kesenangan dan kepuasa untuk diri sendiri. Nilai khusus yang termasuk tipe nilai ini adalah : pleasure, enjoying life.

Sebenrnya apa itu nilai?

Nilai
Pengertian nilai sosial adalah :
- segala sesuatu yang dianggap berharga oleh masyarakat.

- anggapan masyarakat tentang sesuatu yang diharapkan, indah, dan benar - keberadaan nilai bersifat abstrak dan ideal.

Bentuk-bentuk nilai :
1. Pemikiran
2. Perilaku
3. Benda

Contoh
nilai sosial dalam masyarakat Indonesia :
- masyarakat Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai keramahan, sehingga bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah.
- masyarakat Indonesia menjunjung tinggi nilai kepedulian sosial, sehingga ketika ada musibah di suatu daerah, bantuan dari berbagai daerah segera datang.


Contoh nilai di sekolah:

- sekolah menjunjung tinggi nilai disiplin waktu, sehingga ketika ada siswa yang terlambat, diberikan sanksi.
Ciri-ciri nilai sosial:
1. Merupakan konstruksi masyarakat sebagai hasil interaksi antarwarga masyarakat.
2. Disebarkan diantara warga masyarakat.
3. Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar).
4. Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia.
5. Dapat mempengaruhi perkembangan diri seseorang.
6. Memiliki pengaruh yang berbeda antarwarga masyarakat.
7. Cenderung berkaitan satu sama lain dan membentuk sistem nilai.

Fungsi nilai sosial bagi kehidupan manusia:
1. Dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk menetapkan "harga" sosial dari suatu kelompok.
2. Dapat mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku.
3. Sebagai penentu terakhir manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial. Nilai sosial dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan harapan sesuai dengan peranannya.
4. Sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok.
5. Sebagai alat pengawas perilaku manusia.
- See more at: http://sosiologipendidikan.blogspot.com/2009/08/nilai-dan-norma-sosial.html#sthash.vFnNkxsP.dpuf
Pengertian nilai sosial adalah :
- segala sesuatu yang dianggap berharga oleh masyarakat.

- anggapan masyarakat tentang sesuatu yang diharapkan, indah, dan benar - keberadaan nilai bersifat abstrak dan ideal.

Bentuk-bentuk nilai :
1. Pemikiran
2. Perilaku
3. Benda

Contoh
nilai sosial dalam masyarakat Indonesia :
- masyarakat Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai keramahan, sehingga bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah.
- masyarakat Indonesia menjunjung tinggi nilai kepedulian sosial, sehingga ketika ada musibah di suatu daerah, bantuan dari berbagai daerah segera datang.


Contoh nilai di sekolah:

- sekolah menjunjung tinggi nilai disiplin waktu, sehingga ketika ada siswa yang terlambat, diberikan sanksi.
Ciri-ciri nilai sosial:
1. Merupakan konstruksi masyarakat sebagai hasil interaksi antarwarga masyarakat.
2. Disebarkan diantara warga masyarakat.
3. Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar).
4. Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia.
5. Dapat mempengaruhi perkembangan diri seseorang.
6. Memiliki pengaruh yang berbeda antarwarga masyarakat.
7. Cenderung berkaitan satu sama lain dan membentuk sistem nilai.

Fungsi nilai sosial bagi kehidupan manusia:
1. Dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk menetapkan "harga" sosial dari suatu kelompok.
2. Dapat mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku.
3. Sebagai penentu terakhir manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial. Nilai sosial dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan harapan sesuai dengan peranannya.
4. Sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok.
5. Sebagai alat pengawas perilaku manusia.
- See more at: http://sosiologipendidikan.blogspot.com/2009/08/nilai-dan-norma-sosial.html#sthash.vFnNkxsP.dpuf
- segala sesuatu yang dianggap berharga oleh masyarakat.
- anggapan masyarakat tentang sesuatu yang diharapkan, indah, dan benar
- keberadaan nilai bersifat abstrak dan ideal.
- sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia.

Contoh nilai sosial dalam masyarakat Indonesia :
- masyarakat Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai keramahan, sehingga bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah.
- masyarakat Indonesia menjunjung tinggi nilai kepedulian sosial, sehingga ketika ada musibah di suatu daerah, bantuan dari berbagai daerah segera datang.
- masyarakat Indonesia sangat menjunjung kesopanan dalam berperilaku, berpakaian, dan berbicara. Hal itulah yang membedakan remaja Indonesia dengan remaja di luar negeri.
 Ada empat tingkatan nilai yang perlu kita ketahui :

1.Nilai-nilai kenikmatan, nilai-nilai yang mengenakkan dan tidak mengenakkan yang menyebabkan orang senang atau menderita tidak enak
2.Nilai-nilai kehidupan, nilai-nilai yang penting bagi kehidupan misalnya kesehatan, kesegaran jasmani, dan kesejahteraan umum
3.Nilai-nilai kejiwaan, nilai keindahan, kebenaran maupun lingkungan
4.Nilai-nilai Kerohanian :
-Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (ratio, budi, cipta) manusia 
-Nilai keindahan atau nilai estetis, yang bersumber pada perasaan manusia 
-Nilai kebaikan atau nilai moral, yang bersumber pada unsur kehendak manusia 
-Nilai religius, yang merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak. Nilai  ini bersumber kepada kepercayaan atau keyakinan manusia.
Fungsi nilai sosial bagi kehidupan manusia:
1. Dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk menetapkan "harga" sosial dari suatu kelompok.
2. Dapat mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku.
3. Sebagai penentu terakhir manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial. Nilai sosial dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan harapan sesuai dengan peranannya.
4. Sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok.
5. Sebagai alat pengawas perilaku manusia.

Nilai dapat nerfungsi seperti diatas apabila, nilai diamalkan dan dijaga. Selain nilai, penting untuk kita mematuhi norma. Karena dengan norma, nilai dapat terjaga. Apabila kita melanggar norma ada sanksi yang siap mengukum kita.

Norma adalah aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Aturan yang bertujuan untuk mencapai kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan sentosa. Macam-macam Norma :

1) Norma Agama, bersumber dari wahyu atau disandarkan pada kepercayaan dan  keyakinan. Sanksi terhadap norma agama tidak berlaku secara langsung dan tidak begitu kuat.
2) Norma Kesusilaan,bersumber dari hati nurani. Merupakan pertaturan hidup yang dianggap suara hati nurani manusia. Kesusilaan memberi peraturan kepada manusia agar menjadi manusia yang sempurna.
3) Norma Kesopanan,ruang lingkup berlakunya norma kesopanan tidak seluas norma agama dan kesusilaan karena norma kesopanan bersumber dari pergaulan segolongan masyarakat.
4) Norma Adat Istiadat, bersumber dari adat istiadat dimana kita berada. Setiap daerah memiliki adat istiadat yang berbeda, oleh karena itu adat istiadat juga berlaku bagi sekelompok orang. Sanksi terhadap pelanggaran adat ialah diasingkan dari golongan.
5) Norma Hukum,bersumber dari peraturan yang dibuat oleh negara. Bersifat megnikat setiap orang dan dapat dipaksakan oleh negara. Sanksi yang tegas merupakan hukuman bagi siapapun yang melanggar norma ini.


Dari sudut pandang umum sampai seberapa jauh tekanan norma diberlakukan oleh masyarakat, norma dapat dibedakan sebagai berikut :
1.Cara (Usage), Cara mengacu pada suatu bentuk perbuatan yang lebih menonjolkan pada hubungan antarindividu. Penyimpangan pada cara mendapat hukuman sekadar celaan, cemoohan, atau ejekan. Misalnya, orang yang mengeluarkan bunyi dari mulut (serdawa) sebagai pertanda rasa kepuasan setelah makan. Dalam suatu masyarakat, cara makan seperti itu dianggap tidak sopan. Jika cara itu dilakukan, orang lain akan merasa tersinggung dan mencela cara makan seperti itu.
2.Kebiasaan (Folkways),  Kebiasaan mempunyai kekuatan mengikat yang lebih tinggi daripada cara (usage). Kebiasaan diartikan sebagai perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama karena orang banyak menyukai perbuatan tersebut. Misalnya, kebiasaan menghormati orang yang lebih tua
3.Tata Kelakuan (Mores), Jika kebiasaan tidak semata-mata dianggap sebagai cara berperilaku, tetapi diterima sebagai norma pengatur, kebiasaan tersebut menjadi tata kelakuan
4.Adat Istiadat (Custom), Tata kelakuan yang terintegrasi secara kuat dengan pola-pola perilaku masyarakat dapat meningkat menjadi adat istiadat

sumber :
Materi kuliah Pak Ali dan Pak Abu
http://sosiologipendidikan.blogspot.com/2009/08/nilai-dan-norma-sosial.html
http://dakayalay.blogspot.com/2010/11/contoh-etiket-dan-penerapannya-di.html
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar