Hallow! Lanjut dari postingan yang judulnya speak up tentang etika, sekarang mau bahas tentang etika bisnis, etika profesi, etika pelayanan publik dan etika kepemimpinan. So, etika ada disegala bidang.
Kenapa etika ada disegala bidang? Nanya mulu yaa udah kayak wartawan aja. Whatever. Jadi etika itu punya nilai keutamaan means etika punya fungsi sebagai berikut :
1) Meta-Etika (Studi Konsep Etika)
Meta-etika itu mengonsepkan apakah suatu tindakan atau peristiwa itu benar atau salah. Tindakan atau peristiwa dipelajari berdasarkan hal itu sendiri dan dampak yang dibuatnya. Semua tindakan dipandang dari sudut pandang netral.
2) Etika Normatif (Studi Penentuan Nilai Etika)
Etika yang menetapkan perilaku ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan yang bernilai dalam hidup. Jadi etika normatif menuntun kita agar berbuat baik dan mengindarkan hal buruk.
3) Etika Terapan
Etika terapan memberi pemahaman tentang bidang-bidang diterapkan etika sekaligus menunjukkan bahwa etika merupakan ilmu praktis. Yaitu ilmu yang diterapkan dalam kehidupan.
Itulah kenapa bisa lahir etika bisnis, etika profesi, etika kepemimpinan, dan etika pelayanan publik. Karena etika menetapkan perilaku yang idealnya dilakukan oleh manusia dan merupakan ilmu praktis yang diterapkan disegala bidang. Let's check this out!
ETIKA BISNIS
Menurut Zimmerer, etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan
nilai-nilai moral dan norma
yang dijadikan
tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalanpersoalan yang dihadapi.
contoh kasus iklan tidak etis
Ada 2 brand minuman yang memiliki iklan yang tidak beretika dalam
dunia bisnis. Karena dalam 2 iklan tersebut saling menjatuhkan dengan
sindiran-sindiran. Melalui slogan iklannya mereka menjatuhkan sesama. A memiliki slogan “A, Roso” yang artinya
memiliki banyak rasa dalam setiap pilihan minuman tersebut yakni original,
anggur, jambu, jeruk, kopi, dan teh. Sedangkan dalam iklan B hanya
menampilkan 1 rasa yakni rasa original, dan B membuat slogan “Laki kok
minum yang rasa-rasa”, secara tidak langsung ini merupakan bisnis yang tidak
beretika.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang berupa peraturan perundang-undangan.
Selain memeperhatikan hal-hal diatas, dalam berbisnis perlu diwaspadai masalah-masalah yang sering muncul yaitu :
1.Suap (Bribery), adalah tindakan berupa
menawarkan, memberi,
menerima atau
meminta sesuatu yang berharga dengan tujuan mempengaruhi tindakan seorang pejabat dalam melaksanakan kewajiban publik. Begitu banyak tekanan yang diberikan kepada pebisnis, seperti pajak. Maka tidak jarang pengusaha mengadakan perjanjian dengan pejabat untuk meminimalisir pajak. Ataupun untuk memperlancar pengurusan pabrik, seorang pengusaha rela menyuap pejabat dinas yang bersangkutan.
2.Paksaan (Coercion), adalah tekanan, batasan, dorongan dengan paksa atau dengan menggunakan jabatan
atau ancaman. Persaingan yang ketat karena begitu banyaknya saingan, terkadang membuat mereka yang berkuasa mengancam mereka yang lemah. Misalnya perusahaan kecil yang menjamur sering kali diberikan ancaman untuk pindah atau menjauh dari perusahaan besar yang ada.
3.Penipuan (Deception), adalah tindakan memperdaya, menyesatkan yang disengaja dengan mengucapkan atau
melakukan kebohongan. Mungkin sampai saat ini korban penipuan paling banyak terjadi. Karena diiming-imingi oleh keuntungan yang berkali-kali lipat, siapa saja rela menyerahkan uangnya kepada orang yang baru dikenal.
4.Pencurian (Theft),
adalah merupakan tindakan mengambil sesuatu yang bukan hak kita atau mengambil property milik orang lain tanpa persetujuan pemiliknya. Properti tersebut
dapat berupa property fisik atau konseptual
5.Diskriminasi tidak jelas (Unfair discrimination), adalah perlakuan tidak adil atau penolakan terhadap orang-orang tertentu yang
disebabkan oleh ras,
jenis kelamin,
kewarganegaraan, atau agama.
ETIKA PROFESI
sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional
terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai
pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap
masyarakat.
Profesi sendiri merupakan pekerjaan yang dalam melaksanakan
tugasnya memerlukan atau menuntut keahlian (expertise), menggunakan
teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi. Seseorang yang menekuni
suatu profesi tertentu disebut professional, sedangkan professional
sendiri mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan orang yang
menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam
mewujudkan unjuk kerja sesuai dengn profesinya.
1) Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis
2) Asosiasi Profesional
3) Pendidikan yang ekstensi
4) Uji Kompetisi
5) Pelatihan Institutional
6) Lisensi
7) Otonomi Kerja
8) Kode etik
Kode etik profesi adalah system norma, nilai dan aturan professional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar professional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Kode etik profesi wajib dipatuhi oleh profesional.
Bagi PNS kode etik tertuang dalam PP No. 42 Tahun 2004 bertujuan meningkatkan kualitas PNS yaitu mewujudkan PNS yang kuat, kompak, dan bersatu padu, memilki kepekaan, tanggap, dan memiliki kesetiakawanan yang tinggi, berdisiplin, serta sadar akan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara dan abdi masyarakat.
Telah dijelaskan bahwa PNS adalah aparatur negara atau abdi masyarakat, oleh karena itu PNS bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat luas. Yang berarti PNS memberikan pelayanan publik.
ETIKA PELAYANAN PUBLIK
Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan BUMN atau BUMD, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Etika pelayanan publik adalah suatu cara dalam melayani publik dengan menggunakan kebiasaan-kebiasaan yang mengandung nilai-nilai hidup dan hukum atau norma-norma yang mengatur tingkah laku manusia yang dianggap baik (Kumorotomo, 1996:7)
Pelayanan publik bermuara pada tujuan untuk mewujudkan integritas dalam pelayanan publik yakni
1) warga Negara memperoleh perlakuan tanpa pandang bulu sesuai dengan ketentuan hukum dan peradilan
2) Sumber daya publik digunakan secara tepat, efisien dan efektif;
3) Prosedur pengambilan keputusan adalah transparan bagi publik;
4) tersedia sarana bagi publik untuk melakukan penyelidikan dan pemberian tanggapan
Etika dalam pelayanan publik sangat berpengaruh terdahap profesionalisme dan kinerja prima. Karena dengan diterapkannya etika dalam memberikan pelayanan, PNS dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan benar. Seperti yang diebutkan tadi, profesional adalah orang yang melakukan profesi dengan tanggung jawab dan kualitas tinggi. Selain itu dengan adanya etika, kinerja pegawai semakin baik. Efisiensi, efektivitas, dan produktivitas dapat meningkat. Karena setiap pelayanan diberikan dengan cara yang benar dan membuat masyarakat semakin percaya terhadap pemerintah. Kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat menjadi tanggung jawab lebih bagi pemerintah. Oleh karena itu, dalam menjalankan kebijakan perlu orang-orang yang bisa memimpin birokrasi ke arah yang lebih baik. Tentu pemimpin yang baik adalah pemimpin yang beretika.
ETIKA KEPEMIMPINAN
kepemimpinan
adalah
sebuah sebuah upaya untuk mempengaruhi orang lain agar
memiliki kemauan untuk mencapai tujuan bersama dan memastikan terjadinya
kesatuan visi dalam sebuah kelompok.
Maka etika kemepimpinan adalah hal-hal yang idelanya dilakukan oleh pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinannya. Dalam arti, dalam mempengaruhi bawahannya, pemimpin memiliki hal-hal yang perlu di perhatikan, tidak boleh sesuka hatinya. Selain etika ada etiket kempepimpinan yaitu cara-cara yang dianggap benar secara umum oleh sekelompok
atau suatu komunitas masyarakat dalam upaya untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu tujuan bersama yang
dimiliki oleh suatu organisasi.
Sampai saat ini, pemimpin terbaik sepanjang masa adalah Nabi Muhammad saw. Hal ini dikarenakan Nabi berakhlakul karimah dalam segala aspek kehidupan, berikut adalah sifat yang diperlukan untuk menjadi pemimpin :
1) Amanah
2) Fatonah
3) Siddiq
4) Tabligh
5) Taqwa
6) Adil
Selain itu, untuk memiliki jiwa pemimpin kita perlu menerapkan kebiasaan-kebiasaan kepemimpinan yaitu :
1 - Proactive, menyadari bahwa kita bertanggung jawab terhadap
pilihan-pilihan kita dan memiliki kebebasan untuk memilih berdasarkan prinsip
dan nilai, dan bukan berdasarkan suasana hati atau kondisi di
sekitar kita
2 – Start from
the End, memandang jauh kedepan sebelum melangkah sehingga memberikan komitmen terhadap prinsip, hubungan,
dan tujuan yang paling berarti. Karena apabila kita tidak tau apa tujuan kita, bagaimana bisa kita mengarahkan orang lain?
3 – Put First
thing first, Mendahulukan yang utama berarti mengatur aktivitas dan
melaksanakannya berdasarkan prioritas-prioritas yang paling penting. Karena begitu banyak peran yang dijalani manusia, terkadang manusia lebih mengutamakan mana yang mudah bukan mana yang penting. Maka sudah sewajarnya pemimpin, terbiasa mengarahkan anggotanya untuk mengubah mindset mereka dari mengerjakan yang mudah menjadi mengerjakan yang penting.
4 – Think Win Win, Berpikir
menang-menang adalah berpikir dengan dasar-dasar Mentalitas Berkelimpahan yang melihat banyak peluang, dan bukan berpikir
dengan Mentalitas Berkekurangan dan persaingan yang saling mematikan
5 – Effective Communication, berkomunikasi dengan empathy; berusaha memahami dulu, baru kemudian berusaha dipahami. Memimpin orang lain bukan perkara mudah. Setiap orang memiliki kemampuan dan tekanan hidup masing-masing. Kita tidak dapat memaksakan kehendak kita. Maka komunikasi perlu dikuasai oleh pemimpin untuk memahami kondisi.
6 – Synergy, pemimpin dan anggota adalah suatu kesatuan yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. Maka pemimpin harus mampu bersinergi atau bekerja sama dengan seluruh anggotanya. Pemimpin yang tidak mampu bersinergi hanya akan menjadi pemimpin yang bekerja sendiri atau malah menjadi pemimpin yang dibenci anggota karena hanya bisa memerintah. Pemimpin yang baik harus mampu bekerja sama dengan anggotanya.
7 – Sharpen the
Saw, pemimpin adalah kepala dari anggotanya. Tempat dimana anggota bertanya, pusat kendali dari suatu kegiatan, orang yang mampu memutuskan kebijakan yang paling baik untuk segala pihak. Oleh karena itu, pemimpin perlu memiliki softskill dan hardskill. Dan semua itu melalui proses belajar, proses pengembangan diri. Maka pemimpin akan selalu menajamkan pisaunya. Meningkatkan skillnya.
sumber : ilmupemerintahan.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar